Minggu, 11 Juli 2010

DARI MULAI JAMUR KE SAMPOERNA MILD


Bulan juli 2010 adalah awal segalanya bagi ku, dari mulai hidup, spiritual, bisnis sampai ke kepercintaan, akan ku kembangkan dan ku matangkan baik-baik.

Setelah melalui perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, kini di umurku yang genap mencapai 20 tahun, aku ingin melakukan suatu perubahan besar dalam hidupku, aku mulai berbisnis Membudidayakan Jamur kancing, dengan menjalin hubungan kerjasama dengan teman-temanku. Kini hari dimana tepat sesuai perjanjian dan kesepakatan kita berempat, tepatnya tanggal 10 juli 2010 kami mengumpulkan dana sekitar 10 juta dengan masing-masing 2,5 juta rupiah. Akan tetapi ada halangan bagiku untuk menepati perjanjian itu karena suatu alasan, itu karena uang yang akan ku jadikan modal adalah uang yang ku pinjam dari ibuku, dan ibu masih belum bisa menyanggupi karena factor bentrokan biaya yang akan ku pinjam dengan biaya pengobatan kakaku yang sampai sekarang ini masih belum bisa melihat (jadi aku maupun ibuku lebih memilih dan mementingkan kakaku). Lalu ibu ku pun mulai berusaha untuk mencari dana buatku, syukur alhamdulillah ia berjanji akan memberi pinjaman antara hari senin-rabu (dua/empat hari kemudian). Yahh…. Aku pun mulai menunggu hasil usaha ibuku, apakah aku dapat modal atau tidak, semoga saja Allah memberikan petunjuknya padaku. amiin…..

Hari dimana aku menunggu untuk modal tersebut tidak terbuang sia-sia, temanku membawa kabar yang menggembirakan buat anak-anak kontrakan, ia membawa informasi bahwasanya akan ada even dari Sampoerna, evennya berupa kompetisi antar kampus berupa membuat ornamen/miniatur dan kompetisi band untuk umum. Aku dan teman-temanku berkesempatan untuk mengikuti kompetisi membuat sebuah ornament antar kampus. Seketika juga aku dan teman-temanku mendaftarkan diri ke even organizier yang biasa dipanggil EO sebagai perwakilan dari LP3I Tasikmalaya, dengan persyaratan 1 team peserta terdiri dari 6 orang yang wajib memberikan data dari KTM (Kartu Tanda Mahasiswa).

Kompetisi pun dimulai, kami diberi tantangan dengan diberi rokok sampoerna sebanyak 50 bnkus (5 Slop), kami ditantang untuk menjual habis rokok tersebut sebanyak 1 Slop/hari selama 6 minggu, jadi total rokok yang harus dijual selama kompetisi ialah 42 slop ( 420 bungkus), karena di perlombaan ini ada 3 sesi. Sesi pertama adalah menjual rokok sebanyak 14 Slop selama 14 hari (2 minggu) ditambah selama itu harus membuat 1 ornamen yang berbau pendidikan, apabila kami lolos dalam tantangn pertama, kami akan mendapat reward berupa uang tunai sebesar 250 ribu rupiah, begitu pun dengan tantangan sesi ke 2, akan tetapi ornament yang kita buat harus berbeda tema dengan ornamen sebelumnya, (khusus di sesi ke 2 tidak ada reward bentuk apapun), di sesi ke 3 pun demikian, menjual rokok selama 2 minggu plus membuat sebuah ornament. Di sesi 3 inilah puncak kompetisi yang kami jalani, dengan 3 ornament dan rokok yang kita jual, kita dinilai oleh panitia. Juara pertama berhak mendapatkan uang tunai sebesar 2 juta rupiah, juara ke 2 berhak mendapatkan uang senilai 1,5 juta rupiah, dan yang ke 3 juga mendapatkan uang senilai 1 juta rupiah, selain mendapatkan uang tunai juara 2-3 juga berhak mengikuti kompetisi tingkat Provinsi (Jawa Barat) di bandung dengan uang saku tranportasi dan penginapan gratis di hotel. (waw… lumayan kan !!)

Begitulah, kini sesi pertama sedang kami jalani, di hari pertama kasmi berhasil menjual 5 Slop rook(50 bungkus), dan ornament baru selesai sekitar 10% karena baru tadi siang aku kerjakan…

Semua pekerjaan itu juga memberikan efek yang baik buat ku, perlahan-lahan ingatanku terhadap Chintya mulai tidak membebani pikiranku, (walaupun nyatanya masih terasa menyakitkan T~T). duh… jadi teringat lagi……….

Aku masih tetap berusaha untuk melupakan ingatan Chintya dalam pikiran ku, entah sampai kapan aku harus tetap sepeti ini. Aku tak tau apakah melupakanya merupakan hal yang mustahil untuk ku lakukan, aku merasakan hal yang sangat luar biasa dalam hidupku, ketika gagal dalam cinta yang sudah terlanjur jauh dalam dekapnya. Hati ku yang bagai sudah mendapatkan rumah yang cocok, hati yang telah mengabaikan rumah yang ditawarkan orang lain. Kini…. Pemilik rumah yang dihuni tidak dapat lagi menerima hatiku yang terlannjur memilihnya, pemilik rumah mengusir hatiku dari dalamnya karena kesalahan yang dibuat oleh keegoisan.

Tapi sekarang,,,,,,
Sekarang yang membuat hati ku semakin perih, pikiran semakin terbebani, aku tanpa sadar mencari pelampiasan kepada orang lain, dengan pura-pura menerima wanita yang mencintai dan menyayangi ku, …. Mia.
Aku sadar bagaimana rasanya mencintai tanpa dicintai, karena aku pun pernah mengalaminya. Kini semuanya t’lah terjadi, aku yang terlanjur menjalin status palsu denganya, tidak mungkin melepaskanya begitu saja, sungguh aku orang yang hina jika aku melakukan itu. aku yang tadinya hanya ingin bersandiwara dengan sombong!! Sekarang malah terbawa arus yang sangat deras, antara 3 pilihan, hidup dengan Mia tanpa cinta, hidup dengan cinta tapi sengsara, atau hidup sendiri tanpa cinta dan memulai kehidupan ???
Yang mana yang harus aku pilih, semua pilihan itu merupakan pilihan yang sangat berat bagiku,,, aku tak sanggup daenga semua kenyataan ini !! ataukah aku terlalu berlebihan dengan kehidupan ini !! tapi yang jelas aku ingin merasakan satu kata “BAHAGIA” dalam kehidupan ini!!

Mulai dari hari ini aku inngin menjalani kehidupan ku sesuai dengan kata hati ku, aku akan lebih meningkatkan semaangatku terutama dalam hal beribadah pada-Nya, karena ku yakin Ia-lah yang mengatur semua alur kehidupan ini, begitu pula dengan kehidupanku, lebih ku tingkatkan semangat memperjuangkan hak ku, membuka pikiran dengan wawasan seadanya, mencoba berpikir kritis tapi etis. Never say give up seperti yang di film-film, semua itu haruslah ku fokuskan dalam sandiwara dunia ini, meskipun rasa penyesalan akan ku pikul slama hidupku!!

Tasikmalaya, 11 Juli 2010, pukul 02.36 am.
(lapaaaarrr, masak mie, makan so tidur, subuh harus bangun) n_n oke !!

Minggu, 27 Juni 2010

Peristiwa tragis Cintawangi Karangnunggal


Hari ini hari senin tanggal 27 Juni 2010 tepat pukul 02.00 pagi !!
Aku teringat dengan cerita dari Herlan menyangkut Chintya, suatu tragedy yang sangat tragis yang pada saat itu menggemparkan waga Cintawangi. Aku pun sangat terkejut dengan cerita tersebut, peristiwa yang sangat tidak diharapkan semua orang!!

Sepulangnya aku dengan Herlan dari rumah Asuj, herlan mengajaku untuk mengisi perut karena perut kami sudah keroncongan. Kami bersinggah disuatu rumah makan TO (Tutug Oncom), disaat kami menunggu hidangan makan aku sempat curhat masalah kisah hidupku terutama yang menyangkut dengan Chintya kepada Herlan (tak ada tempat curhat bagi ku selain kepada-Nya, computer dan Herlan), saat sangat kebetulan ketika hati ku mulai mengis, dan bersedih meratapi nasib (suatu hal yang sangat ku benci), ketika itu aku memulai mencurahkan hatiku dari masalah keluarga. Tidak banyak yang ku ceritakan, hanya saja ku ceritakan masalah perhatian orang tua ku yang sangat kurang kepadaku (sebenarnya bukan hanya padaku, tapi pada semua kakak kandungku), perhatian terhadap masa depan ku, situasi dan kondisi ku (financial, kebutuhan dan keinginan) hanya sedikit yang bisa terpenuhi, akan tetapi itu bukan suatu halangan yang besar bagi ku untuk berkembang dan meraih masa depanku, hanya saja kadang ku merasa kesal dengan keadaan seperti itu (waktu itu memang puncak kekesalan ku). “Masa anak minta kebutuhan buat beli flashdisk sampai harus nunggu slama 5 bulan, ga lucu kan !! sampai akhirnya aku tidak berhasrat lagi untuk memiliki flasdisk sendiri. Hhuh . . . (sebenernya masih banyak, tp di lain waktu aku ceritakan kembali, duh jd kebawa suasana lg. Kontinyu lg deh).

Setelah curhat masalah keluarga, berlanjut ke masalah Chintya, cinta yang sangat membuatku kecewa dan mengalami penyesalan dalam hidup ku. Aku teingat kata-kata teman ku Idew (dewi), dia mengatakan “kunaon atuh Zul?? Maenya ti basa eta ngagugulung hiji awewe nu matak nyeri hatekeun wae, geus pguh kan kmh k c’ AF na !! ente teh ngora kneh, piraku arek terus ktu !!”. dulu aku tak terlalu menghiraukan kata-kata itu, tapi seltelah sahabatku mengatakan yang ke 2 kalinya, aku baru berpikir, mingkin memang benar aku ini lelaki yang bodoh, perjalanan hidupku masih panjang, umurku masih muda, jodohku pun sudah di atur oleh-Nya. Aku pun menceritakan yang demikian kepada Herlan. Sungguh aku sangat menyayangi Chintya sampai kapan pun, dia tetap pemegang hati ini. Di lain sisi aku harus berpikir dewasa, aku harus berpikir ke depan, aku harus maju, dan yang lebih penting Chintya lebih pantas bersama orang yang ia cintai, dan yang jelas itu bukan Muhammad Willy Zulkarnaen…. T~T

Setelah menceritakan masalahku, aku baru bisa lega, hati ku pun sedikit lebih tentram karena semua yang terpendam dalam dada ini telah tercurahkan, akan tetapi yang lebih membuatku tercengang adalah cerita Herlan dulu waktu tahun 2001, dia menceritakan bahwasanya Chintya pernah menjadi orang yang pendiam selama 2 bulan lebih. Aku Tanya kenapa ?? Herlan pun menceritakan satu persatu, waktu ia masih duduk di bangku kelas 2 SD, keluarga Chintya mengalami musibah yang luar biasa. Waktu itu salah satu mobil elf yang dipakai angkutan umum, Tasik-Cintawangi mengalami kecelakaan dan menimbulkan 7 orang korban meninggal. (akan ku ceritakan detilnya dari sumber informasi Herlan). Dulu sehari sebelum peristiwa itu terjadi, sopir mobil elf itu meminta izin kepada ayah Chintya untuk tidak beroprasi esok harinya karena suatu alasan, dan ayahnya pun memberikan izin, akan tetapi kondektur (kndek) mobil itu ingin beroprasi tanpa sepengetahuan ayah Chintya, kunci mobil pun ia ambil. Keesokan harinya ia mengambil mobil dan mencucinya, setelah beres mencuci ia pun langsung berangkat. Dalam perjalanan kndek yang menjadi sopir itu membawa mobil dengan oleng (ngebut yan tidak sesuai dengan etika lalu lintas), dalam perjalanan menuju Tasikmalaya kendaran itu berhasil sampai dengan selamat, setibanya di terminal padayungan sopir oleng itu pun banyak dibentak oleh sopir-sopir yang lain, salahnya… bentakan sopir yang lain tidak terlalu dianggap oleh sopir oleng itu !! akibatnya, dalam perjalanan pulang ke daerah Cintawangi saat dimana sopir itu ingin menyelip mobil yang di depanya, peristiwa mengenaskan pun tidak dapat dielakan, kesalahan terdapat di sopir efl yang ingin menyelip mobil saat di depan terdapat belokan, di depanya terlihat bus yang sedang melaju, elf pun membanting stir, dan keluar dari jalur, seketika juga sopir yang mengendarai mobil itu meninggal, dan meninggalkan begitu banyak pernderitaan/kesusahan kepada orang lain, begitu banyak korban luka berat, dan 7 korban meninggal (korban termasuk ayahnya sofyan/coyan, menurut herlan ayah Coyan di bawa ke rumah sakit, dan setelah 3 hari dirawat, ayahnya pun meninggal dunia)
Kejadian tragis yang dialami warga cintawangi, kejadian yang tak pernah ku ketahui selama berhubungan dengan Chintya, mungkin kejadian itu merupakan kejadian yang ingin Chintya dan keluarganya lupakan, aku pun memakluminya. Tapi aku ingin sekali mengetahui perasaan Chintya yang tiba-tiba menjadi anak yang pendiam, ingin sekali ku hadir di sisinya, yah walaupun waktu itu aku masi disebut anak kecil… n_n

DARI CHINTYA KE BUDIDAYA JAMUR KEMUDIAN CHINTYA

Sabtu, 26 juni 2010, pukul 19.00
Akhirnya bisa kembali menulis catatan perjalanan hidupku !! hatiku mulai kembali tenang aku pun bisa meluapkan semua rasa yang ada dalam diri ku…
Dimulai dari kemaren sore ketika Herlan datang ke kontrakan, dari sana berniat untuk ketemu dengan Asep Sujana (Asuj) kakak kelas ku waktu di Pondok Pesantren dulu, aku ingin sekali bernostalgia, ngobrol-ngobrol masalah bisnis dengan Asep, dan ternyata dia sudah berkembang pesat, dulu waktu masih ngobrol-ngobrol masalah bisnis, ia baru punya rencana ingin membudidayakan ikan lele, ia pun mencari investor karena ia masih belum mempunyai dana yang cukup, ketika masa pencarian investor tersebut ia bercerita “alangkah susahnya mencari investor untuk ikan lele”, akan tetapi sekarang setelah ia berhasil dalam budidaya ikan lele, banyak orang-orang dari alumni Pondok Pesantren kami yang ingin bekerja sama dengan Asep, akan tetapi Asep pun berpikir 2 kali ketika para calon investor ingin menanamkan modal dalam usaha Asep, ia pun menolaknya secara halus, karena tidak sesuai dengan etika bisnis. Bisnis yang baru maju dan belum menjadi perusahaan yang besar, jadi tidak akan efektif bila terlalu banyak orang yang menanamkan modal (yang ditanamkannya sedikit).
Dari obrolan itu saya berpikir tentang masalah obrolan dulu dengan Afer (Arif Refer, sedikit bicara masa lampau) yang merupakan salah satu angkatan pertama dari pundok kami, aku teringat ketika ia bercerita tentang masalah ia waktu mengikuti pelatihan budidaya jamur, sangat menarik sekali berbicara denganya yang membagi sedikit ilmu dan pengalamanya pada ku, dari mulai masalah peluang bisnis di tasikmalaya, dan kebetulan jamur pun belum dikenal banyak orang di kota ini. Harganya yang tinggi dan bisa dipanen setiap hari sangat menggoda hasratku untuk berbisnis jamur. Akan tetapi banyak tantangan yang harus dihadapi dari bisnis jamur ini, dari mulai cara penanaman, mengatur suhu dan membeli peralatan yang lumayan harganya serta sangat lah tidak mudah untuk mengembangkan jamur, hal ini merupakan tantangan yang besar dan merupakan haling rintang yang tidak dapat kulalui seorang diri, selain dari itu aku tidak menyukai jamur dan aku pun sama sekali tidak mengerti tentang jamur (poek).
Kebetulan juga dari percakapan ku dengan Asuj (Asep Sujana), dia juga menyinggung masalah pembudidayaan jamur, yang katanya membutuhkan dana sekitar 10 juta rupiah, kebetulan pemikiran ku sama dengan apa yang ia pikirkan. Ketika ku Tanya dari mana ia punya ide membudidayakan jamur, ia menjawab dari babehnya, babehnya(ayahnya) mempunyai seorang pakar (ahli) masalah pembudidayaan jamur, kebetulan orang itu juga seorang pembudidaya jamur yang sukses di daerah Karawang. Ini merupakan awal dari perjalanan hidup tingkat DUA untuku. Memulai perencanaan dari 3orang yang akan merintis usaha tersebut yaitu Herlan, Asep Sujana dan diriku sendiri. Muhammad Willy Zulkarnaen

Sabtu, 19 Juni 2010

Ku ingin Kembali


Saat kau hadir dalam hidupku terasa indah
Hanya bayangmu menyentuh jiwa, temani sepi
Kini s`mua cintamu tlah pergi
Meninggalkan diriku dalam kehampaan sendiri

Waktu t`rus berjalan dan memberi perih di hati
Hanya rindu yang aku dapatkan bukan cintamu
Kini baru aku menyadari
Kau begitu berarti didalam hidupku ini

Saat - saat yg indah, saat masih bersamamu
Waktu kita berdua dan mewarnai dunia
Semua yang telah berlalu
Kini teringat lagi, kini terkenang lagi
kuingin kembali, ...........kuingin kembali



Hanya rindu yang aku dapatkan, bukan cintamu
Meski kini kau tak mencintai diriku lagi
Kini baru aku menyadari
Kau begitu berarti didalam hidupku ini

Saat - saat yg indah, saat masih bersamamu
Waktu kita berdua dan mewarnai dunia
Semua yang telah berlalu
Kini teringat lagi, kini terkenang lagi
Kuingin kembali,....kuingin kembali

Kamis, 17 Juni 2010

Ku menanti seorang Chintya

Bila mentari bersinar lagi

Hatikupun ceria kembali ... Asyik

Kutatap mega tiada yang hitam

Betapa indah hari ini

Kumenanti seorang Chintya

Yang tercantik yang datang dihari ini

Adakah dia kan selalu setia

Bersanding hidup penuh pesona

Harapanku

Jangan kau tak menepati

Datanglah dengan kasihmu

Andai kau tak datang kali ini

Punah harapanku

Selasa, 08 Juni 2010

Dilema Cinta


seberapa salahkah diriku
hingga kau sakiti aku begitu menusukku
inikah cara membalas
aku yang slalu ada saat kau terluka

seberapa hinanya diriku
hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu
tak ada satupun perasaan
yang mampu membuatku begitu terluka

namun ku terlanjur mencintai dirimu
terlambat bagiku pergi darimu
begitu terlalu indah perasaan itu
tak mudah untukku jauh darimu

telah kucoba segala cara
tuk bahagiakan kamu merebut hatimu
namun tak semudah yang ku bayangkan
bila kau tak inginkan ku tuk disisimu

tak pernah kurasakan sebelumnya
menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu

Tentang Chintya


Sekilas tentang dirimu
Yang lama ku nanti
Memikat hatiku
Jumpamu pertama kali
Janji yang pernah terucap
Tuk satukan hati kita
Namun tak pernah terjadi
Mungkinkah masih ada waktu
Yang tersisa untukku
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu

Andaikan saja aku tahu
Kau tak hadirkan cintamu
Inginku melepasmu dengan pelukan

Sesal yang datang selalu
Takkan membuatmu kembali
Maafkan aku yang tak pernah tahu
Hingga semuanya pun kini tlah berlalu

Maafkan aku
Maafkan aku

Mungkinkah masih ada waktu
Yang tersisa untukku
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu

Andaikan saja aku tahu
Kau tak hadirkan cintamu

Inginku melepasmu dengan pelukan
Inginku melepasmu dengan pelukan